Cerpen - Mobil Sport

whaaa, Post saya yang pertama :D monggo dibaca yaaak :))

Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir sekolah mengharapkan sebuah mobil sport dari ayahnya. Lantas si pemuda memberitahu keinginannya kepada ayahnya. Ayahnya adalah seorang hartawan yang ternama. Ketika sang anak mengutarakannya, Sang ayah hanya tersenyum. Si anak bertambah yakin, pasti mobil itu akan menjadi miliknya.
Beberapa bulan berlalu. Dengan kesungguhannya, si anak telah lulus dengan prestasi yang gemilang. dia pun semakin yakin dengan permintaannya.
Suatu hari, sang ayah memanggil anaknya yang sedang berada di ruang baca. Sang ayah memuji anaknya sambil menyatakan kegembiraan dan kebahagiaan terhadap si anak. Si anak tersenyum puas, di matanya sudah terbayang mobil sport yang selama ini menjadi idamannya. Tetapi… tiba-tiba sang ayah menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik. Si anak pun terkejut, matanya berkaca kaca.
Kemudian si anak membuka kotak itu,

“Apa maksud semua ini, ayahh….???” kata si anak. Sebuah Al-Quran, imut dengan cover kulit. Dan sebuah tulisan dengan tinta emas menghiasi tulisan khat di bagian depan. Si anak memandang ayahnya dengan tajam, merasa dirinya dipermainkan, amarahnya pun memuncak.

“Ayah sengaja mempermainkan saya?! Bukankah ayah tahu betapa saya menginginkan mobil itu, yah. Saya tahu ayah mampu membelikan mobil itu. bukannya Al-Quran ini yang saya minta…!!!” Katanya keras sambil melempar Al-Quran tersebut dari atas meja.

Kemudian Si anak meninggalkan ayahnya tanpa memberi sedikit waktupun untuk ayahnya bersuara. Dengan kesal si anak berlari mengambil tas dan memasukkan baju-bajunya ke dalamnya. Kemudian si anak meninggalkan ayahnya sendiri yang berlinang air mata tanpa sempat berbicara.


***


10 tahun kemudian, si anak telah menjadi orang yang sukses, memiliki istri yang cantik dan anak-anak yang sehat. Cukup membahagiakan, namun hatinya gundah gulana, hatinya terpukul. Sudah 10 tahun… sejak peristiwa itu dia tidak pernah melihat ayahnya lagi.
Suatu hari, seorang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia dan meninggalkan semua warisan kepada anaknya. Ia diminta pulang sekarang juga untuk menyelesaikan masalah warisan.
Dengan hati pilu, ia pergi untuk pertama kalinya ke rumah ayahnya yang dulu. Hatinya terpukul memperhatikan banglo yang menyimpan 1001 kenangan masa lalunya. Hatinya sedih, dan bertambah sedih tatkala mendapati di atas meja di ruang bacaanya, Al-Quran ‘yang ia lempar dulu masih tetap berada di situ, bagaikan hati ayahnya yang tetap mengharapkan kepulangannya selama ini. perlahan lahan langkahnya ke meja tersebut. Kemudian ia mengambil Al-Quran itu dan membuka bukanya dengan mata berkaca-kaca. Tiba-tiba…..

“Klinting…!” Suara sesuatu jatuh dari Al-Quran, dan ternyata sebuah kunci. Di muka belakang Al-Quran itu, sebuah sampul surat diselipkan. Kunci itu segera dipungutnya, hatinya betanya tanya. Nyata sekali di dalam sampul surat itu terdapat nota pembelian mobil sport yang dibelinya dengan cash dan sepucuk warkat bertuliskan tanda tangan orang yang paling ia sayangi :

“HADIAH TERISTIMEWA UNTUK PUTERAKU TERSAYANG”

Seketika itu air mata si anak menetes deras. Hatinya remuk redam bagai ditusuk sembilu.

MORAL VALUE : THINK ABOUT SOMETHING YOU DO BEFORE YO DO IT

sumber

Reply to this post

Posting Komentar